Sabtu, 31 Maret 2012

KEJUJURAN DALAM KEHIDUPAN SEHARI - HARI MEMPENGARUHI KEJUJURAN DALAM DUNIA MAYA KHUSUSNYA FACEBOOK


Jujur adalah sikap pribadi orang Islam. Yang kesehariannya berkata benar, tidak  dusta, tidak menipu, polos apa adanya. Jujur adalah sifat kenabian di samping amanah. Bahagialah orang yang dikaruniai watak jujur karena hidupnya akan tentram dan damai sehubungan dengan sikapnya yang polos, tidak dibuat – buat, tidak ada kepalsuan dalam dirinya, tidak ada dusta, tidak ada menipu, sehingga tidak ada kwatir terbongkarnya sesuatu yang disembunyikan dalam dirinya. Dan sebenarnyalah ketika seseorang tidak jujur, berdusta kepada orang lain maka dia telah menciptakan perang dalam hati nuraninya, karena dia bisa saja berdusta pada orang lain tetapi tidak mungkin berdusta pada dirinya. Manakalah seseorang berdusta, maka apa yang dikatakan sebenarnya berlainan dengan apa yang ada dalam hatinya. Allah berfirman : “ Mereka berkata dengan mulut mereka dengan apa – apa yang tidak ada di hati mereka. “ (QS. Al Imron : 167)
Facebook adalah sebuah layanan jejaring sosial dan situs web yang diluncurkan pada Februari 2004 yang dioperasikan dan dimiliki oleh Facebook, Inc. Pada Januari 2011, Facebook memiliki lebih dari 600 juta pengguna aktif. Pengguna dapat membuat profil pribadi, menambahkan pengguna lain sebagai teman dan bertukar pesan, termasuk pemberitahuan otomatis ketika mereka memperbarui profilnya. Selain itu, pengguna dapat bergabung dengan grup pengguna yang memiliki tujuan tertentu, diurutkan berdasarkan tempat kerja, sekolah, perguruan tinggi, atau karakteristik lainnya.
Jujur adalah sikap kita dalam dunia nyata dan maya. Facebook adalah dunia maya, sedangkan dunia maya penuh informasi, komunikasi antar manusia. Di dunia, informasi bisa dibelokkan alias dimanipulasi. Apa hubungannya dengan jujur dan Facebook ?. Ada, seperti kami utarakan di atas, bahwa Facebook ada mempunyai profil pribadi yang harus diisi oleh pengguna itu sendiri. Adapun isinya tergantung dari kejujuran dari si pengguna tadi. Mungkin kita pernah tahu, mengenal wajah mereka, tapi nama pengguna tidak sesuai. Atau sebaliknya, kita mengenal wajahnya tapi nama bukan sebenarnya. Bahkan ada nama dan wajah (foto) tidak sesuai, ditambah lagi data profilnya tidak valid.
Penulis telah mensurvei sekolah SMP di Surabaya, survei membuktikan bahwa 3 dari 10 wajah dan nama tidak sesuai dengan sebenarnya. Dan profilnya juga diisi tidak dengan sebenarnya. Alasan apa yang mendasari mereka berbuat demikian ?. Karena intinya identitasnya tidak ingin diketahui oleh siapapun. Salah satunya adalah malu, malu wajah tidak bagus makanya diberi wajah atau foto orang ganteng, idola, gambar yang dia sukai. Apalagi nama tidak sebenarnya atau nama lain, kadang ditambah – tambahi.
Sembilan dari sepuluh ingin berteman banyak atau ingin dikenal banyak orang, sisanya hanya sekedar punya dan bermain games. Mungkin karena sudah banyak jejaringan sosial yang mirip dengan Facebook, maka Facebook menambah fitur yaitu Games. Dan banyak fitur atau aplikasi menarik dalam Facebook tersebut, sehingga menganggap sambil komentari atau update status bisa game dulu. Tidak salah anak – anak sekarang kiblatnya ke Warnet tidak ke Masjid. Masjid jadi sepi tapi Warnet ramai, apalagi waktu liburan jalan – jalan sepi karena bukan di tinggal mudik, tapi ada di Warnet semua.
Penulis yakin, bila kita jujur di dunia maya Insya’ Allah jujur juga di dunia. Orang jujur bersama – sama Nabinya di Surga. Survei membuktikan bahwa 9 dari 10 menyatakan bahwa kejujuran di dunia maya khususnya Facebook juga mempengaruhi kehidupan sehari – hari. Ada 1 dari 10 menjawab kadang jujur kadang tidak, setelah diamati ternyata yang menjawab mempunyai Account lebih dari 1.
Intinya, bila kejujuran melekat kepada kita, Insya’ Allah kemana saja, di mana saja maupun di dunia maya sekalian, kita jujur apa adanya. Di dunia maya khususnya Facebook, update status dan komentar selalu berbuat jujur. Jujur dibarengi dengan perkataan yang bagus – bagus. Jujur dan perkataan yang baik termasuk akhlaq mulia. Suatu karakter terbentuk dari diri sendiri, sekolah, rumah dan lingkungan sekitarnya. Karakter akhlaq mulia wajib dimiliki setiap orang muslim.
Pesan Penulis : “ Kuasa teknologi sebanyak – banyaknya, jangan sampai kamu dikuasi teknologi “.

Tidak ada komentar: